June 4, 2010

Freedom Flotilla Menyaksi Kejamnya Zionisme

Pada pagi Minggu 30 Mei 2010 itu
Mavi Marmara membongkar sauhnya
Bergerak beraspirasi Freedom Flotilla
Dari pelabuhan Ankara ke Ghazzah dermaga
Sarat membawa kemanusiaan bukan kebencian
Dengan 680 aktivis bukan ketenteraan
Dengan 10,000 tan bantuan bukan persenjataan
Mau mengagih simpati kepada 1.5 juta penghuni
Tiga tahun berterusan mereka dalam kepungan
Oleh Israel yang ganas tanpa kemanusiaan
Oleh yang hasad menutup tali hayat
Hari ini benteng itu mau dipecah lalu
Semata-mata untuk ke dermaga
Memunggah bantuan melempah kasih sayang.

Tiba-tiba di tengah pelayaran
Menyongsong arus kemanusiaan
Masih dalam sempadan antarabangsa
Mavi Marmara didekati kapal curiga
mengepungnya boat-boat menerpa
Pagi muram langit menghitam
Helikopter memuntah Yahudi komando
Luar jangkaan pertimbangan kemanusiaan
Mendarat di permukaan melakukan pembunuhan
Pada yang tak bersenjata dan tidak melawan
Di tengah kekalutan di luar pertimbangan
Langit merah bersimbah darah
9 terkorban berpuluh kelukaan
12 sukarelawan kita dari 700 peserta
Turut menjadi mangsa ditawan mereka
dibawa menuju ke Ashdot pelabuhan di Haifa
Digereng ke penjara sebagai banduan
Turut merasa seksanya tawanan Gazzah
Sesungguhnya Dunia terkejut dengan kekejaman
tiada yang sanggup lakukan jenayah
Sekejam Yahudi yang memang kejam
Berjuta kutukan dunia, meluah perasaan
Di jalanan, di kedutaan di mana kemungkinan
Yahudi durjana di mana mereka bawa bahana
Mereka adalah racun kemanusiaan
Mereka adalah benih kebencian
Mereka adalah punca persengkitaan
Mempurakperandakan dunia
Hilang ketenteraman.


Kita yang berhimpun di sini
Sama mengutuk jenayah kezaliman
Menyokong misi kemanusiaan
Sesungguhnya tangan ganas itu perlu dipotong
Kaki melangkah menjajah perlu dipasung
Dengan kekuatan dunia bersepadu
Dengan kelantangan suara bersatu
Mengatasi percaturan politik berkepentingan
Sesungguhnya Freedom Flotilla adalah permulaan
diikuti Rachel Corrie melanjutkan perjalanan
Membawa perwakilan perutusan kemanusiaan
Mengetuk hati-hati dengan kasih sayang
Sesungguhnya misi-misi mesti diteruskan
Merentas perjalanan membawa perutusan
melalui laut, darat, udara kemanusiaan
bahkan dari seluruh penjuru alam
biar keangkuhan cair oleh kemanusiaan
Biar kesombongan runtuh oleh kemanusiaan
Biar kezaliman terbakar oleh kemanusiaan
Sesungguhnya seluruh manusia cintakan kedamaian.

Shafie Abu Bakar,

Bandar Baru Bangi,

21 Jamadil Akhir 1431
04 Jun 2010.

1 comment:

  1. Salam.
    YB,
    Saya dgn ini menunaikan tanggungjawab saya sebagai umat
    dengan menyeru YB sebagai pemimpin saya untuk bertindak kearah penyatuan tenaga kekuatan Islam menurut kehendak Allah...bantu org Islam. Palestine dengan sebenar...perangi Israel...bukan setakat bagi sedekah saja:

    Tolong seru dalam Dewan/Parliament supaya askar2 kita tu menyeru askar2 negara2 Islam lain, pergi perang Israel di Gaza!

    Kalau tidak kita di main2 kan kafi Amerika & Israel saja!!! (Lihat article di bawah).

    Moga2 YB dapat menjawab kepada Allah di akhirat nanti.

    Salam.
    nasirmalik2@gmail.com

    Email saya kepada kawan-rakan, sank-saudara:

    Salam.

    Kita sakit hati, kafir Amerika rasa lega!!

    Kenapa?
    Sebab seluruh dunia rela dengan permainan diplomatic ...sekadar mengecam, ber-resolusi, bersidang, ...

    Seluruh dunia rela di bully olih mighty America.

    Pepatah Inggeris: Might is right!
    Apa yang gagah perkatakan tu benar!

    Tapi benar kah America gagah?
    Masa di sekolah, masa mula bekerja ...apa yang saya pelajari...kalau kita beranikan diri, tentang bully...sibully takut.
    50 lebih negara Islam tak berani bersatu, menetang America???

    Jawapannya...tak berani hilang apa yang dinikamati sekarang, walaupun kerana Allah!!
    Kemudahan, keselesaan, kedudukan, kekayaan, kekuasaan, ...
    Kebenaran sanggup di ketepikan.

    Kita pressure pemimpin2 kita, kita berdoa...

    Salam.


    Time.com 100604

    Gaza's Diplomatic Fallout Less Damaging Than Feared

    By Massimo Calabresi / Washington ⁠ Friday, Jun. 04, 2010




    Israel's raid on the Gaza aid flotilla last Monday initially appeared to many as an unmitigated disaster to the Obama Administration, for three reasons: First, the U.S. would have to protect Israel against a furious diplomatic backlash from other countries, potentially damaging U.S.-led alliances at NATO and the U.N. Second, it would undermine the U.S.-led peace process by inflaming Palestinian anger at Israel, creating a pretext for the Palestinian side to derail the fragile indirect negotiations they agreed to with great skepticism. Third, it would hurt U.S. efforts to get new sanctions against Iran passed by the U.N. Security Council because Turkey, whose government had tacitly encouraged the flotilla and which lost four of its nationals in violence that followed Israel's attempt to commandeer one of the vessels, holds one of the rotating seats on the Council.

    So far, however, U.S. officials say none of those fears has materialized...snipped..


    At first it looked as if the diplomatic damage might be considerable. As Europe criticized Israel, there was talk of confrontation at the U.N., and some in Turkey even raised the specter of demanding a NATO response to the Israeli raid. Washington, in response, released a measured statement regretting the loss of life in the incident and calling on Israel to thoroughly investigate it. The idea, Administration officials say, was to buy time for the crisis to abate, for Israel to get an investigation up and running, preferably a credible one, and to do what could be done to placate the furious Turkish government.

    Four days after the fiasco, the plan seems to be working. The U.S. hosted Turkish foreign minister Ahmet Davutoglu, listening to his concerns at length and pressuring Israel to respond to them. The U.S. urged Arad and the Israelis to release the hundreds of detained activists from the ships, and Israel has largely complied. Minimizing Turkish-Israeli fallout, says a senior White House official, "has been the focus of our effort from the moment we learned about this."

    The Israeli-Palestinian peace process, limited as it is, continues. The Palestinians have not walked away from the table, the Arab countries have not called for them to do so,..

    Truncated...

    ReplyDelete